2010/02/23

The Unseens Chapter 4 (Approval, Explanation, Ritual , and Shocking Moment) Share

by Radheya Anggun Feldhit “AQ MENYETUJUI UNTUK MENGADAKAN KONTRAK DENGAN MU ALICE!” jwbku lantang.
“tidak perlu berteriak sekeras itu pun aq bs dengar Rein… astaga…” respon Alice smbil menatapku aneh.
“ha? Ahahaha… ya… itu sebagai ekspresiku dalam merespon tawaranmu” jwbku kmbali.
Alice menatapku dengan penuh keanehan, kemudian dia menatap Lynx smbil berkata, “benar apa yang kau bilang,Lynx. Dia memang bodoh”
“benar kan yang aq bilang…, dia memang bodoh. Waktu itu saja, pada saat pergi k supermarket kemudian dia mencoba menarik pintu supermarketnya untuk membukanya. Dia sama sekali tidak bisa membukanya, padahal jelas-jelas tertulis d pintunya *DORONG UNTUK MEMBUKA*. Jelas pintunya tidak akan terbukalah, toh dia malah menariknya, bknny mendorongnya. Bodoh kan” ucap Lynx.
Keadaan hening sebentar… lalu diikuti respon dari Alice dengan nada datar, “sangat…”.
“HEEEIII AQ TDK BODOH! IQ KU SANGAT TINGGI! ITU HANYA KARENA AQ CEROBOH SAJA!!! SELAIN ITU KENAPA KITA MALAH MEMBAHAS KECEROBOHANKU?! SHARUSNYA KITA MEMBAHAS MASALAH KONTRAK TD! DN SELAIN ITU MSH BANYAK PULA YG BLM AQ MENGERTI, ALICE!!!” teriak aq.
Alice kemudian berbicara, “itu bkn kecerobohan, namun memang kebodohan saja. Ehm… *smbil menghela napas* baiklah mengenai kontrak tadi, kau sudah bersedia mengadakan kontrak denganku kn. Akan kujelaskan beberapa hal yg belum kujelaskan padamu, selanjutnya akan kujelaskan pula mengenai kontrak yang aq maksud”.

“Aq adalah seorang BALANCER. BALANCER sendiri mempunyai arti penyeimbang, yang berarti aq mempunyai tugas dalam menyeimbangkan antara satu dimensi dengan dimensi lainnya. Maka dari itulah tadi aq sudah memberitahumu bahwa aq… tidak jauh berbeda dengan kalian para manusia, yang berarti juga aq bukanlah manusia.
Para iblis, atau monster, atau hantu, atau apapun itu sebutannya, namun aq biasa menyebutnya †D†(di) agar lebih singkat. Pada umumnya †D† tidak bisa keluar dari dimensinya sendiri. Karena seperti yang sudah aq katakan tadi. “The Holy One” hnya bisa berada d Holy Dimension (dimensi suci), “The Unholy One” hnya bisa berada d Unholy Dimension (dimensi tidak suci), dan kalian pun para manusia yang masih hidup hanya bisa berada di dimensi kalian sendiri yang berada d antara kedua dimensi tadi. Alasan kita tdk dapat berpindah dimensi adalah karena diantara kedua dimensi yang berhubungan terdapat sebuah GATE (gerbang) yang menyebabkan kita tidak akan bisa pergi k dimensi lain. Jika tidak ada GATE, akan ada kemungkinan dimensi satu dengan yang lain akan saling menyatu, dan itu bukanlah sesuatu hal yang bagus. GATE yang memisahkan dimensi manusia dgn †D† adalah Gate of Defoliation, aq menyingkatnya menjadi GoD. GATE yang memisahkan dimensi manusia dgn “The Holy One” adalah Gate of Destruction, aq menyingkatnya menjadi GoDDess.
†D† tidak bisa melewati gerbang menuju dimensi manusia lalu menghasut manusia secara langsung, atau bertindak secara langsung pada manusia. †D† hanya bisa menghasut para manusia lewat bisikan atau biasa disebut dengan WHISPERING. Walaupun †D† tidak dapat melewati GATE, namun beberapa †D† dapat melaluinya, terutama †D† yg berukuran sangat kecil. Ukuran kecil d dimensi kita tidak sama dgn dimensi mereka. Mngkn ukuran kecil di mereka adalah ukuran besar di kita. Walaupun sekecil apapun †D†, jika melewati GATE itu berarti melanggar, biasa disebut TREPASSING. Tugasku sebagai BALANCER atau penyeimbang adalah memusnahkan atau mengembalikan †D† yg melakukan TREPASSING k dimensinya. Intinya tidak boleh ada makhluk dari dimensi lain yang masuk k dimensi para manusia. Baik itu dari Holy dimension ataukah Unholy Dimension.
Kemudian… aq dapat meminta bantuan “Innocents” untuk terus d sampingku membantuku, ya… pada jaman ini bisa kau sebut sebagai asisten mngkn. Innocents adalah jiwa yang kasus matinya mirip denganmu Rein. Para Innocents mempunyai keistimewaan, yaitu keharusan untuk memilih 2 pilihan (Judgement Choice) yang seperti telah aq jelaskan tadi. Innocents tidak akan keluar dari dimensi manusia. Untuk meminta bantuan para Innocents, aq dan Innocents harus melakukan sebuah kontrak, dimana dalam kontrak tersebut Innocents harus patuh pada BALANCER yang melakukan kontrak dengannya, serta terdapat aturan-aturan yang harus dipenuhi Innocents selama kontrak berlangsung, selain itu pun selama kontrak tetap ada, jiwa maupun raga Innocent sepenuhnya menjadi milik BALANCER. Yang itu artinya Rein… kau akan menjadi milikku…
Lalu… jika kontrak sudah habis, BALANCER mempunyai keharusan untuk mengembalikan Innocent kembali menjadi manusia seperti sebelum Innocent mati. Itu artinya, kau masih bisa kembali ke kehidupanmu yang biasanya Rein, huh….” Smbl menghembuskan napas penjelasan Alice pun berhenti kemudian bertanya padaku, “kau mengerti kn?”. “aq tidak akan mengulangnya jika kau tidak mengerti” lanjutnya.

Aq menganggukan kepala tanda bahwa aq sudah mengerti kemudian aq bertanya bagaimana kita melakukan kontrak tersebut. Alice kemudian matapku, kemudian berjalan mendekatiku…, lalu dia memegang tangan kiriku. Setelah itu di men… CIUMKU?!!!. “MPA YA AU AKHUKHAN?! (apa yang kau lakukan)” teriak aq smbil kaget karena tindakan Alice yang tidak terduga. Kemudian setelah menciumku dia meletakkan jari telunjuk tangan kanannya d dada kiriku, kemudian dia menggerakkan telunjuknya seperti sedang menggambar sebuah symbol yg berbentuk lingkaran yg terdapat empat hurup aneh yang tidak kukenal pada bagian atas, kanan, bawah, dan kiri lingkaran tersebut. Setelah itu dia melepas pegangan tangannya dan bergerak menjauh dariku. Secara tiba-tiba aq merasakan diriku panas yang sangat luar biasa. Kesadaranku sedikit demi sedikit menghilang. Smbil setengah sadar aq mencoba untuk menahan beban tubuhku yg makin lama makin terasa berat yg sangat. D bwahku d tempat aq berpijak aq melihat cahaya berbentuk symbol seperti yang Alice gambarkan d dada kiriku. Dada kiriku pun terasa sakit yang sangat luar biasa. Aq menjerit menahan segala rasa sakit yang aq rasakan, aq tidak bisa menahannya…, rasa sakit yang sangat luar biasa…. Aku pun kehilangan kesadaranku dan terjatuh d lantai beralaskan karpet lembut berwarna merah yang menutupi lantai kayu yang berwarna coklat muda yang mengkilat itu.

Aq merasa seperti mati setelah mati…
Namun apakah itu mungkin...
Apakah kali ini aq benar-benar mati…
Tidak akan bangun kembali?...
Tubuhku terasa hampa…
Pikiranku serasa melayang…
Ingatanku buyar…

Aq… sedikit demi sedikit mencoba membuka mataku yang terasa sangat berat seakan-akan mataku diganjal oleh sesuatu seperti pemberat. Namun kutetap berusaha membuka mataku.
Mata ku pun terbuka, namun penglihatanku terasa buram, kesadaranku terasa msh goyah…
Aq melihat sebuah lampu antik tergantung d atap yang berhiaskan permata-permata seperti lampu jaman-jaman dahulu yang dimiliki para aristocrat d rumahnya.
Aq mencoba melirik sekitarku mencari tahu keberadaanku saat ini. Lalu kudapati aq tengah berbaring d atas kasur dengan bahan yang sangat lembut dan halus. Kemudian tiba-tiba suara seorang gadis terdengar, “kau sudah bangun?”. Ku lirik sumber suara tadi yang sepertinya berasal dari sebelah kanan aq. Aq melihat seorang gadis berambut pirang dengan baju ghotic lollitanya sedang duduk d sebuah kursi dengan satu kaki ditumpukan d atas kaki satunya lagi, dan tangan kanannya sedang memegang buku, kemudian tangan kirinya membalikkan halaman-halaman buku tersebut dengan lemah gemulainya. Ternyata gadis itu adalah Alice. Dia sedang membaca buku.

“Uugghh… kepalaku pusing… a… apa yang sebenarnya terjadi…?” tanyaku sambil mencoba membangunkan posisi badanku menjadi bersenderan.

“kau kehilangan kesadaranmu saat kita melakukan kontrak” jwb Alice smbl tengah terus membalikkan halaman-halaman buku yang dibacanya dengan lemah gemulainya.

“kontrak?”…
Aq termenung beberapa saat mencoba mengingat kembali yang telah terjadi…

“AAAHHH!!! AQ INGAT!!! KAU… KAU MENCIUMKU!!! APA MAKSUDMU KAU MELAKUKAN ITU?! Dasar… dasar… CWE GHOTIC ECHI(pervert)!!!” teriakku sambil menunjuk-nunjuk ke arah Alice.

Alis matanya mengkerut sambil berkata, “Echi?! Sungguh tidak sopan, jika itu bkn bagian dari tata cara kontraknya, aq pun tidak sudi untuk menciummu”.

“apa?!... dasar… uuurrghhh! Jgn-jgn tubuhku juga sudah kau gerayangi ya…” ucapku dengan rasa kesal yang ditahan. Kontrak macam apa yg tata caranya ada bagian kissu kissu ny segala?!, bahkan kontrak kerja pun tidak ada bagian kissu kissu ny segala, kontrak rumah juga, apartement jg. Dasar…. Sungguh sial… “First Kiss”ku telah direbut oleh gadis yang baru saja ku temui…, Nao saja blm pernah menciumku di bibir secara langsung.

“enak saja, tak sudi ku gerayangi tubuhmu. Memangnya kau saja yang kehilangan “First Kiss”mu? Aq pun sama, tadi adalah “First Kiss” ku, tadi adalah kontrak pertama yang pernah aq lakukan” Alice mnjwab dengan sedikit malu.

He? Ternyata dia jg…
Ekspresinya tadi saat menunjukan sedikit ekspresi malunya sungguh manis, benar-benar berbeda dengan yang biasanya yang selalu tampak dingin.
Tp… SIAL, pikiranku berhasil terbaca kembali olehnya!... aq harus bs menjaga pikiranku ini…

Aq pun beranjak dari tempat tidur yang terselimuti oleh coverbed bercorak merah hitam dengan garis emas untuk pergi menuju kamar mandi untuk membasuh mukaku.

“kau mau kmn?” Tanya Alice.

“ke kamar mandi! Knp? Mo ikut?”jwbku dengan nada yg sedikit sinis.

“tidak terima kasih”jwb Alice dgn nada datar.

Aq pun berjalan menuju kamar mandi yang berada di kamar tidur tersebut. Kemudian aku pun membasuh mukaku dengan air yang keluar dari wastafel yang terukir indah dengan kaca di atasnya agar aku merasa segar dan kesadaranku bisa kembali sepenuhnya.
Namun… saat ku melihat sosok bayangan diriku yang ada di kaca, aq…
Wh*# the $#&*?!!!






“HUUUWWWWWAAAA!!! A… A… AAAPAAA IINIIIII?!!! APAAAA YANG TELAH TERJADI DENGAN DIRIKU?!!!
AAALLIIIIICEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

*to be continued*

(Nah loh npa lg ma ni anak? seneng bgt tereak-tereak d akhir chapter. Obsesinya menjadi penyanyi dangdut kali y, salah! mksdnya menjadi penyanyi rocker. See you in The Unseens Chapter 5 (Nine, the Reborn)

No comments:

Post a Comment