2019/09/03

Tentang PSHT

by Radheya Anggun Feldhit Berbicara tentang seni bela diri, Indonesia mungkin bisa dikatakan sebagai gudang. Alasannya tak lain karena di sini kita bisa menemukan begitu banyak seni olah tubuh ini. Mulai dari yang dari luar macam Karate, Judo, dan lain sebagainya, sampai versi lokal seperti pencak silat dan lain sebagainya. Uniknya, masing-masing seni bela diri ini memiliki ciri khas tersendiri meskipun beberapa mungkin mempunyai kesamaan. Tentang aliran silat, di Indonesia ini ada beberapa macam dari itu yang sudah punya nama bahkan di dunia. Salah satunya bernama Setia Hati atau lengkapnya Persaudaraan Setia Hati Terate. Aliran silat ini diketahui sudah ada sejak dulu sekali dan berkembang menjadi salah satu jenis bela diri paling populer. Di Indonesia namanya cukup fenomenal dan sering disebut sebagai aliran silat paling disegani. Uniknya Setia Hati sendiri tak hanya tentang gerakan-gerakan atau jurus khas mereka, tapi juga pelajaran tentang kejiwaan. Berikut beberapa fakta dari aliran silat paling terkenal di Indonesia ini. Pencak silat Setia Hati didirikan oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo (Eyang Suro) pada tahun 1903 di Kampoeng Tambak Gringsing, Surabaya. Sebelumnya aliran pencak silat ini bernama aliran Djojo Gendilo Tjipto Muljo. Kemudian Eyang Suro mendirikan perguruan silat bernama Persaudaraan Setia Hati di Desa Winongo, Madiun pada tahun 1917. Pada mulanya, perguruan pencak silat Setia Hati memang hanya di Madiun yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No 41. Orang-orang mengenalnya dengan sebutan SH Panti. Kediaman milik Eyang Suro inilah yang dijadikan sebagai tempat pendidikan pencak silat Setia Hati. Di tahun 1922, sang pahlawan perintis kemerdekaan pada masa 1883 – 1952 yakni Ki Hadjar Hardjo Utomo mengembangkan ilmu pencak silat Setia Hati dengan nama Pencak Silat Club (P.S.C) yang kemudian berganti dengan nama Setia Hati Muda (S.H.M) atas izin Eyang Suro. Pada tahun 1948, organisasi pencak silat ini resmi dinamakan dengan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kombinasi antara ajaran spiritual (ilmu kebatinan) dengan gerakan pencak silat adalah yang digunakan sebagai dasar dari ilmu pencak silat Setia Hati. Pada zaman modern, ilmu ini dikembangkan oleh Mas Irsyad yang merupakan tokoh penting dalam Pencak Silat Setia Hati Terate (PSHT). Terdapat 90 gerakan dasar yang diajarkan pada aliran ini. Gerakan lainnya ini hanya ada di aliran Seta Hati seperti halnya Jurus Belati yang menggunakan pisau, Jurus Toya yaitu jurus bela diri dengan menggunakan tongkat. Berkembangnya Pencak Silat Setia Hati sejak selama hampir satu abad lamanya ini menjadi salah satu bukti bahwa perguruan pencak silat ini memiliki banyak pengalaman dalam hal bela diri. Dari beberapa penyataan anggota dan masyarakat, PSHT disegani Indonesia karena memiliki tujuan yang mulia yaitu menjadikan manusia berbudi luhur dan tidak menyalahgunakan ilmu untuk perbuatan tercela. Anggota Pencak Silat Setia Hati selalu bertambah setiap tahunnya. Setiap bulan Muharam, banyak orang menjadi anggota baru PSHT baik Indonesia maupun luar negeri. Tak ada sistem pengurangan anggota dalam sistem perekrutan anggota PSHT sehingga sistem persudaraan PSHT semakin kuat. Soal prestasi, Setia Hati bisa dikatakan jadi langganan juara di banyak kompetisi. Misalnya pada tahun 2011, PSHT memenangkan pertandingan silat dalam ajang KONI Cup Natuna. Lalu mereka juga pernah juara kedua dalam ajang HIMSI serta juara ketiga pada perguruan silat kombinasi Siliwangi. PSHT juga semakin berjaya dalam ajang POMASEAN XVII yang ada di Malaysia. Selain ini masih banyak prestasi lain yang dimiliki oleh Setia Hati. PSHT sendiri ternyata tidak hanya terdiri dari satu jenis, melainkan cukup banyak. Misalnya saja Persaudaraan Setia Hati (PSH), Persatuan Setia Hati Organisasi (PSHO), Persatuan Muda Tunas Muda Winongo 1966, Persatuan Seni Silat Setia Hati (ESHA), Setia Hati Rembulan, Setia Hati Partisan Siliwang, Pencak Silat Setia Hati Anoman Jerman-Belanda, Persaudaraan Setia Hati Pilangbango (PSHP), Persaudaraan Rumpun Setia Hati (PRSH) sampai Academie Frank Ropers Pencak Silat Setia Hati Terate (AFR) yang berada di Belanda. Setia Hati banyak jenisnya, tapi inti dan asalnya tetap sama. Sampai saat ini aliran silat Setia Hati masih terus berkembang. Peminatnya sendiri tak hanya dari dalam negeri melainkan dari luar negeri sana. Setia Hati sendiri bukan satu-satunya aliran silat yang ada di Indonesia.