by Radheya Anggun Feldhit
Dear all,
Alhamdulillah, hari ini hari ke-4 setelah bencana gempa dan tsunami menimpa
Jepang. Kami yg berdomisili di daerah Kansai ( Osaka , Kobe , Kyoto , dsk) dalam
keadaan sehat wal afiat. Semoga seterusnya demikian.
Walaupun beberapa gempa susulan masih dapat dirasakan di daerah yg lokasinya
dekat dgn episentrum gempa. Gempa terakhir dilaporkan terjadi pagi ini di
Ibaraki-ken (sebelah Tokyo) berkekuatan 6 SR. Namun, peringatan akan terjadinya
tsunami di seluruh daerah pantai timur sudah dicabut resmi oleh pemerintah
Jepang sejak malam tadi. Alhamdulillah.
Provinsi Miyagi, terutama kota Sendai, salah satu tempat paling parah yg
mengalami tsunami, sudah mulai berbenah. Di kota ini terdapat salah satu
universitas papan atas Jepang, yaitu Tohoku university. Banyak mahasiswa
Indonesia beserta keluarga mereka tinggal di kota ini. Sampai skrg, mereka yg
selamat masih tinggal di pengungsian: gedung-gedung sekolah, stadium OR, balai
kota, dan tempat lain. Rencananya, secara berangsur-angsur, mereka akan dijemput
dan direlokasikan ke SRIT (Sekolah Rakyat Indonesia di Tokyo) oleh KBRI untuk
mendapatkan perawatan, pelayanan dan pendataan yg lebih memadai....Sendai masih
gelap gulita, dingin luar biasa, dan carut marut penuh dgn sampah akibat
tsunami. Mari kita doakan semua korban agar segera terbebas dari ketakutan dan
kemalangan. Amin.
Efek gempa dan tsunami yg menimpa Jepang kali ini mmg sangat dahsyat. Dampaknya
bagi kehidupan bernegara, jauh lebih besar dibanding dengan yg pernah dialami
Indonesia dgn gempa-tsunami Aceh lalu. Jika dulu, gempa di Aceh hampir tidak
terasa di Jkt, gempa Jepang kali ini mengubah `ritme` kehidupan Tokyo sebagai
pusat pemerintahan dan ekonomi.
Per hari ini, Tokyo dan kota-kota di sekitarnya dilaporkan akan mengalami
pemadaman listrik secara bergilir. Kereta dan subway pun tidak akan beroperasi
secara normal untuk menghemat konsumsi listrik. Ini semuanya terpaksa dilakukan
karena pasokan listrik berkurang sejak meledaknya reaktor no.1 plt nuklir di
Fukushima dan down-nya pendingin reaktor no.2 di plt yang sama. Penumpang
menumpuk di stasiun-satiun kereta. Hampir semuanya terlambat tiba di
kantor/sekolah akibat waktu tempuh yg berlipat menjadi 3 atau 4 kalinya. Namun
demikian, chaos dan kepanikan tidak pernah terlihat di Tokyo, bahkan dalam
keadaan darurat spt ini. Semua org ttp tertib, rapi mengantri dan mendahulukan
org lain. Mereka berprinsip, itu adalah sumbangsih mereka untuk membuat keadaan
tidak bertambah parah. Salut!
Kami, pelajar Indonesia yg sedang kuliah di sini merasakan betul kekaguman luar
biasa untuk bangsa Jepang. Triple bencana (gempa, tsunami, ledakan pltn) yg
dialami mereka skrg tidak membuat mereka hanyut dalam kesedihan atau peratapan
nasib. Yang ada justru sikap saling bahu-membahu, ttp dalam sikap tenang dan
tegar. Falsafah hidup mereka yang `ganbaru` (berjuang sekuat mungkin) menjadi
penguat hati dan generator energi yg paling besar.
Televisi Jepang menyiarkan laporan perkembangan bencana non-stop, terus menurus
tanpa jeda iklan, semenjak hari Jum`at lalu, di seluruh channelnya. Namun tidak
ada iringan lagu sedih, liputan anak menangis, dan lain-lain yg sering kali kita
lihat di liputan bencana ala tv Indonesia. Metode yg bagus sekali untuk tidak
mengkondisikan kesedihan yg berkepanjangan. Di lain sisi, yang disiarkan adalah
imbauan-imbauan pemerintah ttg hal-hal apa saja yg harus diperbuat untuk
kebaikan bersama. Seperti menghemat listrik dgn meminimalisasi penggunaan alat
elektronik, meng-unplug kabel, dll. Juga diajarkan cara-cara untuk survive spt
menggunakan air scr hemat, merakit kompor sendiri, dll. Disiarkan juga
nomer-nomer call center yg bisa dihub 24 jam, rs darurat, pemadam kebakaran,
dll...Dan yang lebih mengharukan adalah kesungguhan para pemimpin mereka untuk
melayani rakyat yg sedang kesusahan!
Perdana menteri Naoto Kan selalu muncul di tv menggunakan baju lapangan spt org
para pekerja. Semua mentri pun demikian. Dilaporkannya apa yg sudah ditempuh
sampai hari ini, apa saja yg berhasil ditanggulangi, apa rencana ke depan,
berapa jumlah korban teridentifikasi dll. Wajahnya tampak jelas kelelahan. Tapi
suara dan isi pidatonya selalu mengugah semangat rakyat untuk terus berjuang,
gambaru bersama-sama. Aduhai, alangkah bahagianya rakyat Jepang dipimpin
orang-orang yg dapat dipercaya!
Tabik kami untuk mereka, bangsa Jepang dan para pemimpin mereka yg amanh,
setulus-tulusnya...
Demikian up date dari Osaka kali ini. Mohon doa dari kawan-kawan semua. Mohon
maaf bila ada yg kurang berkenan..
Salam,
Nur Rahadiani
Department of Histopathology (C3)
Graduate school of Medicine ,
Faculty of MedicineOsaka University,
JAPAN
2011/03/17
Subscribe to:
Posts (Atom)