2010/02/23

THE UNSEEN CHAPTER 2

by Radheya Anggun Feldhit Aq ingat semua...
Aq mengerti...
aq mengerti knp td Nao tdk memakai seragamny,knp td para murid tdk datang k sekolah,itu karena hari ini bknlah hari sabtu,mlainkan hari minggu.
Aq pun mengerti knp td Nao memakai bju srba hitam,knp td bnyk bunga berjejeran d pinggiran jalan dkat sekolahku
itu semua cukup menjelaskan bahwa aq sbnrny sudah mati,ya... demi menyelamatkan seorang anak kecil,aq telah kehilangan nyawaku...

aq...
tidak bs berkata apa2...
Nao tetap berdiri d samping makamku dgn air matany yg terus mengalir,
Aq ingin sekali memberitahuny bahwa aq ada d dekatny,namun hal itu tidak mungkin. Aq sudah berada d dunia yg berbeda denganny
Aq hanya bs memeluk Nao dr blkng,walaupun aq tau dia tdk akan menyadariny. Aq terus mendekapny dgn erat,ingin sekali ku mengatakan "Aq benar2 mencintaimu Nao"
Air mataku mengalir...
Nao yg trus terdiam,tiba2 brkata "terima kasih,aq mencintaimu Rein..."
aq... bnar2 senang mendengarny...
terima kasih Nao
Aq pun pergi meninggalkanny...

Aq berjalan tanpa arah smbil memikirkan sesuatu. Jika aq memang sudah mati,knp aq tetap brada d dunia ini? Apakah mngkn aq telah menjadi roh gentayangan? Aih aih... knp hal ini bs terjadi padaku...
Satu - satuny yg trpikirkan olehku hanyalah pergi menemui sahabatku Lynx,krn dia sangat menyukai hal - hal yg berbau mistis,dia pun pernah mengaku padaku bahwa dia mempunyai indra ke-enam. Sahabatku ini memang sangat konyol,tp dia benar2 seorang sahabat yg slalu bs kuandalkan. Yg kuharapkn saat ini hanyalah semoga saja dia memang mempunyai indra ke-enam. Sehingga dia bs merasakan kehadiranku.

Kakiku trus melangkah hingga aq pun tiba d sbuah bangunan bergaya eropa dgn dinding brwrna merah serta pepohonan yg tumbuh d sekitar bangunan tersebut.Ya, bangunan itu adalah tempat tinggal sahabatku,Lynx.

Saat aq akan membuka pintu pagar rumah tersebut. D saat yg brsamaan, Lynx terlihat keluar dr rmhny. Ini kesempatan, semoga saja dia bs merasakan kberadaanku. Namun… trnyata… dia tdk menyadari keberadaanku. Dia melewatiku begitu saja. Aq... benar2 bingung, aq tdk tahu hrus berbuat apalagi, aq tdk tahu hrus meminta tolong kpd siapa lg, aq tdk mempunyai kenalan smcam paranormal. D tengah keputus-asaanku, tiba-tiba Lynx brbicra "kau mau trus diam dstu atau kau mau ikut aq?". Aq terdiam seketika setelah mendengar Lynx berbicara sperti itu seakan tidak percya. Dgn perasaan yg sngat gmbira aq pun mnjwb "Kau bs melihatku?! kau pun bs mendengarku?!". Kemudian tiba2 Lynx brbicra kmbali, "oh y, aq tdk bs melihatmu,begitu pun jg dgn mendngarmu brbicra, aq hnya bs merasakan keberadaanmu saja. Karena itulah, utk saat kau ikuti saja kata-kata ku, itu pun jika kau mau". Kmudian Lynx pun melanjutkn langkahny yg td terhenti. Aq pun mengikutiny pergi.
Di tengah perjalanan smbil terus berjalan Lynx berbicara kepadaku, “hei bodoh…, aq benar2 tidak percaya kau mati begitu cepat… Karena demi menyelamatkan anak kecil itu, kau kehilangan nyawamu. Benar2 bodoh… dasar bodoh… Apa kau tahu? Karena tindakan yang sok pahlawanmu itu, kau telah membuat banyak orang bersedih. Ayahmu… ibumu… Nao… serta teman2 lainnya jg. DASAR BODOH! …”. Apa yang…
dia ini… bahkan setelah aku mati pun dia tetap memanggilku bodoh DASAR BODOH!!! Apaan sih nih anak. Ingin sekali aq jitak kali y… NIH AQ JITAK JITAK JITAK!!! *smbil mencoba memukul-mukul kepala Lynx*
Namun… seperti yang terjadi d pemakaman tadi, yang kulakukan tidak bereaksi apapun terhadapnya. Itu karena aq dan Lynx sudah beda dunia… Ya… seharusnya aq tidak ada di dunia ini…
Tiba-tiba Lynx berbicara kembali, “tapi yang kau lakukan itu merupakan suatu hal yang patut dibanggakan Rein, sungguh… aq tidak bercanda dengan kata-kataku ini. Aq pun tidak biasa memuji orang, karena itu… percayalah… Aq bangga dengan yang kau lakukan Rein. Aq bangga mempunyai sahabat seperti mu Rein. Maka dari itu, sebisa mungkin akan menolongmu!”
Aq hanya bias terdiam mendengar kata-kata Lynx tadi. Aih – aih… sejak kapan sahabatku yang konyol namun selalu bertingkah kuat dan jantan ini menjadi lemah seperti ini. Aih… tidak kusangka Lynx pun mempunyai sisi seperti ini. Aq senang… benar- benar senang… terima kasih Lynx…

Langkah demi langkah kami lalui, hingga pada akhirny kami pun tiba d sebuah toko dengan dinding batu berwana abu-abu gelap yang bernama "PANDORA" yang tampak seperti toko brang antik. Kami berdua memasuki toko tersebut. Saat berada d dlm, seorang gadis tengah berdiri d hadapan pintu masuk. Seakan-akan gadis itu telah menduga kedatangan kami. Ya, seorang gadis dengan ekspresi dingin yg brpakaian model ghotic lollita dengan rok diatas lutut, lalu rambut pirang yang dihiasi headdress dan minihat di atasnya, kulit putihny yg seperti boneka, serta pupilny yg berwarna merah seperti batu ruby, tidak lupa di lehernya pun dihiasi choker dan di pergelangan tangannya dihiasi handress nan imut, serta tinggi bdanny yg tdk melebihi tinggi bdanku. Sosokny benar2 menyerupai sebuah boneka yg sangat imut nan cantik. Apakah dia berasal dari luar negeri seperti eropa dan semacamnyakah? Karena di Jepang ini sangatlah jarang gadis seperti dia. D saat aq sedang terkhayal dengan sosokny itu, kmudian scra tiba2 gadis itu berbicra smbil tersenyum namun ttap tmpak dingin "aq sudah menunggumu, terima kasih bnyk Rein atas pujianny, akan tetapi aq ini bkn sebuah boneka Rein". Aq seketika terkejut mendngrny.
Dia bs membca pkiranku, dmn keadaanku sndri skrng sudah mati. Apakah itu artiny gadis itu bs melihatku? Apakah itu artiny gadis itu jg bs mendengar dan merasakanku jg?
Siapa gadis ini sbenarny...

No comments:

Post a Comment