2010/02/23

THE UNSEEN CHAPTER 1

by Radheya Anggun Feldhit *kriririririring...*
suara berisik itu membangunkanku dari tidurku yang lelap. ya... suara dari sebuah jam alarm yang telah ku-set alarmnya pada jam 5 pagi yang diberikan kepadaku sebagai hadiah ulang tahun ku tahun kmrn oleh kekasihku. Aq pun beranjak dari tempat tidur ku menuju kamar mandi untuk mandi. Sesudahnya aq pun bercermin terlebih dahulu untuk merapikan rambutku yang berwarna coklat kemerahan yang panjang bagian depannya hampir menutupi mata. Warna rambutku ini aq dapatkan dari ibuku yang merupakan keturunan orang prancis. Namun wajahku lebih mirip dengan ayahku yang keturunan asli jepang. Setelah itu aku pun turun menuju lantai 1 dari kamar mandiku yg berada di dalam kamar tidurku yang berada d lantai 2 d rumahku.

Di rumah yang terletak di sebuah kota yang bernama Tokyo ini aq tinggal bersama ayah dan ibu. Saat aq berada d lantai 1 dan menuju dapur aku melihat ibuku sudah bangun lebih awal di bandingkan aq. Dia sedang menyiapkan makanan untuk sarapan. Aq melihat masakan nasi goreng buatan ibuku berada d atas piring. Namun d atas meja makan tersebut hanya ada dua buah piring. yahh... mungkin ibu sudah tau aq tdk akan ikut sarapan d rumah karena aq akan pergi awal menuju sekolahku dikarenakan suatu urusan. Karena itulah piring d atas meja hanya ada dua buah .

Aq bergegas pergi dari rumahku yang terletak di jalan menuju sekolah dengan berjalan kaki. Jalanan masih sunyi, terasa embun pagi masih ada d sekitarku, orang2 masih jarang berlalu-lalang. Kicau burung pun blm terdengar suarany. tiga perempatan sudah kulalui dan aq pun sampai d dpn sebuah bangunan yg tidak begitu tua dgn renovasi di sana sini yang tidak lain merupakan tempatku menimba ilmu. Walaupun bangunannya tampak sedikit tua, namun sekolahku merupakan salah satu dari sekolah-sekolah ternama yang ada d Jepang ini. D dpn gerbang yang terbuat dari besi yang di cat warna hitam seorang gadis terdiam berdiri menunggu seseorang, ya... gadis itu adalah kekasihku yg bernama Nao Princess Lieheart. Namanya belakangnya begitu unik, namun sebenarnya dia adalah asli keturunan jepang. Orang tuanya cerai, dan Nao ikut bersama ibunya yang dimana ibunya kemudian menikah lagi dengan orang keturunan amerika, sehingga nama belakang Nao berubah menjadi sedikit unik apabila disatukan dengan nama depan jepangnya. Kami sudah menjalani hubungan kekasih selama 8 bulan lebih

Kmrn kami berjanji untuk bertemu d dpn gerbang sebelum masuk sekolah pada hari terakhir sekolah dalam 1 minggunya, yaitu d hari sabtu. Karena hari ini adalah pas 9 bulan lamanya hubungan kami. Nao pun menyampaikan bahwa ada sesuatu yang ingin dia berikan kpdaku hari ini. Saat melihatnya aq keheranan karena dia tidak memakai seragam sekolahnya, melainkan memakai baju serba hitam. Apakah mungkin dia tidak akan masuk sekolah dikarenakan suatu hal? dan... d pinggir jalanan itu berjejeran bunga2 seakan2 mengenang seseorang yg meninggal d situ. Aq mencoba memanggilnya, namun dia tidak membalas. Aq pun bergegas pergi mendekatinya. Namun, aq melihat air mata mengalir dari air matanya. Lalu dia meninggalkan sesuatu d pinggiran jalan dekat gerbang sekolah tersebut smbil pergi meninggalkanku Aq benar2 keheranan atas tingkah laku Nao tadi. Lalu aq pun memungut sesuatu yang d tinggalkan Nao tadi. Sesuatu itu ternyata sebuah kado kecil yang terikat pita merah yg berbentuk hati. Aq pun membuka kado tersebut dan d dalamnya terdapat sebuah gantungan HP berbentuk kucing dan sebuah pesan yang bertuliskan "Selamat 9 bulanan". Nao... dia sungguh perhatian, namun aq masih tetap keheranan karenanya tadi.

Waktu sudah menunjukan jam 7 lebih 15 menit. Seharusnya jam segini para murid sudah terlihat memasuki sekolah, malah seharusnya pembelajaran sudah di mulai daritadi. Namun, aq tdk melihat 1 murid pun yang datang k sekolah. Bahkan d sekolah tidak ada satu pun staff ato guru2 yang bertugas. Ada apa sebenarnya...

Aq pun bergegas pergi menuju rumah sahabatku yang bernama Lynx Raincloud untuk mencari tahu. Ada apa sebenarnya dengan hari ini. Tingkah Nao yang aneh, serta bunga2 yang berjejeran d pinggiran jalan tadi. Dalam perjalanan menuju rumah Lynx aku melewati tempat pemakaman.
Di sana aq melihat Nao sedang berdiri d samping makam seseorang. Aq yang khawatir karena tingkah Nao tadi segera mendekatinya. Saat berada d dekatnya secara tidak sengaja aku melihat nama yang tertulis di batu nisan pada makam tersebut. Pada batu nisan tersebut tertulis sebuah nama seseorang, "Rein van delavierre". Apa yg...

Sekejap aq merasa waktu terhenti, aq benar2 kaget. Knp namaku bs ada d batu nisan tersebut?!...
aq... APA YG SEBENARNY TERJADI?!...
tiba2 Nao berbicara smbl mencoba menahan air matanya yg daritd terus mengalir,
"Rein... maaf... gara2 aq... kita... tidak dapat merayakan 9 bulanan hubungan kita...
aq... maaf... jika saja kmrn aq datang lebih awal... mngkn skrng... aq msh bs berbicara denganmu... ya... mngkn di hari minggu ini kita bs berjalan2 k taman... aq... sabtu kmrn... aq tdk ingin hari sabtu kmrn terjadi!!!... aq ingin kau tetap berada d sampingku saat ini Rein...
namun... itu sudah tdk mngkn kn Rein... aq... benar2 minta maaf...
tp aq punya 1 kabar baik untukmu Rein, anak kecil yang kau selamatkan kemarin slamat dan skrng sedang d rawat d sebuah rumah sakit... dgn begitu kau akan lega kn..."

Aq... setelah mendengar omongan Nao tadi.
aq... baru ingat...
skrng bknlh hari sabtu, melainkan hari minggu
seharusnya kmrn kita bertemu d dpn gerbang sekolah
saat itu aq datang lebih awal d banding Nao. Aq menunggunya...
saat menunggunya di depanku seorang anak kecil tengah mencoba menyebrang jalanan raya yang ada d dpn sekolahku. D saat yang bersamaan sebuah mobil datang dari arah kiri dengan kencangnya.Waktu seakan-akan bergerak lambat. Aq yang melihat hal itu, pada sat itu sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhku sedikit pun. Namun aq memaksakan tubuhku untuk bergerak, kemudian dengan spontan dan seketikanya berlari lalu meloncat lalu mendorong anak kecil tadi hingga jatuh k pinggiran jalan. Aq pun tergeletak d tengah jalan karenanya. Mobil td pun datang dan menabrakku dgn kerasnya...

aq... ingat semua... aq ingat...
ternyata...
skrng aq telah menjadi seseorang yang tdk terlihat (unseen)...
aq telah... ma...

*to be continued*

No comments:

Post a Comment